Selasa, 22 Desember 2015

Ber-Solo Backpacker ke Pulau Harapan tanpa Agen Travel mungkinkah? (Bagian 1)

  
Anda merasa suntuk, stress dan jenuh dengan segala macam kesibukan dan rutinitas anda di kantor? ingin berlibur  dan berekreasi menikmati keindahan pantai yang eksotis namun terkendala karena:
- Agen Travel mensyaratkan jumlah minimum peserta yang ingin  ikut, namun anda tidak mampu untuk mengajak teman anda untuk ikut beserta anda atau anda harus menunggu sampai kuota jumlah peserta dapat terpenuhi agar perjalanan wisata semakin murah atau bisa ikut jasa Travel.
-Agen Travel menyaratkan kepada anda biaya perjalanan yang Mahal dan tidak terjangkau oleh kantong anda apalagi anda cuma ikut sendirian.
-Anda takut dan cemas jika nekad pergi kesana sendirian karena ada Mitos jika pergi kesana tanpa Agen Travel biaya wisata akan jauh  lebih tinggi dari pada yg dibebankan jasa agen Travel apalagi anda tidak punya kenalan dan jaringan disana bisa-bisa anda menjadi gembel disana.
-Otak anda keburu mau pecah karena tuntutan pekerjaan yang menghantam bertubi-tubi tanpa henti sedangkan energi anda sudah Habis untuk berfikir dan melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari jandi anda dituntut untuk segera take action mengambil liburan wisata untuk mencharge energi dan otak anda kembali segar.
-Uang sudah ada, peluang waktu liburan sudah ada, namun tidak ada seorangpun teman, saudara, kekasih, dan istri yang bisa diajak berwisata karena waktu luang mereka tidak ada atau mereka belum punya uang tetapi jika anda menunggu sampai mereka punya waktu luang atau uang mungkin anda sudah tidak bisa berlibur lagi karena sekarang mungkin gantian anda yang tidak punya waktu luang. Boleh jadi  hanya saat itu saja kesempatan dan peluang anda untuk berlibur wisata sedangkan sekarang anda sudah kembali dihadapkan oleh kesibukan pekerjaan yang tidak berujung.

Jika itu masalahnya saya ingin berbagi dan menawarkan solusi untuk anda, sesuai dengan  pengalaman yang terjadi pada diri saya ber-solo backpacker (pergi Travel sendirian). Beberapa Tips   dalam ber-solo Backpacker yaitu :
a. Bila memungkinkan pergilah pada waktu hari-hari  biasa (Weekday) bukan hari libur apalagi tanggal merah (Weekend), karena pada saat tersebut wisatawan yang berkunjung tidaklah serame pada hari libur dan anda kemungkinan besar dibebani tarif sewa Homestay jauh lebih murah misal harga sewa perhari homestay di pulau Pari adalah Rp 450 ribu pada weekend, hari weekdays cuma Rp 350 ribu. Tapi itu tidak bersifat mutlak bisa saja hari Sabtu Minggu harga sewa masih tetap murah karena sepi wisatawan disebabkan pada bulan tersebut harinya berdekatan dengan hari Natal dan Tahun Baru sehingga Wisatawan lebih memilih berlibur di momen Natal atau Tahun barunya saja atau hari Kejepit Nasional.
b. Sebelum berpergian selidiki daerah wisata yang akan anda kunjungi, pelajari dan gali informasi sebanyak mungkin akan daerah tersebut sebab ini akan memberikan anda Kepercayaan diri yang tinggi  untuk berani mengambil keputusan berpergian seorang diri kesana.
c.  Sebelum berpergian atau sebelum melangkahkan kaki melewati pintu pagar rumah hendaknya kita meluangkan waktu sejenak untuk berdoa agar dimudahkan perjalanan kita kesana terhindar dari berbagai macam gangguan dan halangan serta perjalanan tersebut memberikan mamfaat kesenangan dan kepuasan kepada diri kita. 
d.  Selama perjalanan dengan kapal laut saya menyarankan  agar anda melakukan Teknik Afirmasi dalam hati ataupun sambil bergumam tapi awas jangan sampai kedengaran orang samping kiri dan kanan anda karena takut disangka anda orang Gila kok ngomong sendiri. Karena menurut pengalaman saya selama  teknik Afirmasi terbukti membatu 90% kesuksesan saya dalam bersolo Travel. Keajaiban dari teknik Afirmasi  yang sy rasakan dan lihat diantaranya misalnya tiba-tiba mendapatkan Homestay yang sesuai dengan harapan (biaya murah namun fasilitas oke), ketemu orang yang tepat, dapat suasana yang bagus, makanan yang murah,dapat harga murah dalam fasilitas berwisata dan lain sebagainya. Tapi saya menyarankan agar teknik Afirmasi ini dilakukan jangan hanya waktu menunggu sampai tiba di destinasi wisata saja tetapi dilakukan kapan saja sesering mungkin karena semakin sering anda melakukan afirmasi semakin beruntung dan semakin indah perjalanan wisata anda, Nah bagaimana teknik Afirmasi yang sy maksudkan? cukup dengan berkata" sy (sebutkan nama Anda) orang yang paling beruntung", sy orang yang paling beruntung di Dunia, Keberuntungan selalu menyertai saya". Ucapkan itu sebanyak mungkin boleh diselingi dengan doa sesuai agama dan keyakinan anda. Saya sendiri sudah mengucapkannya puluhan sampai ratusan kali, indikatornya sampai merasa hati anda merasa tenang, aman dan tentram berarti Afirmasi tadi sudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar anda baru anda dapat menghentikan afirmasi tersebut, selama hati anda belum merasa nyaman sebaiknya teknik ini terus dilakukan.
e.  Jangan makan Indomie selama disana, karena jika anda makan indomie dapat dipastikan anda melengkapinya dengan Saos Pedas untuk menambah citarasa indomie anda dan disinilah awal permasalahan terjadi , perut anda akan terasa mulas dan perih, ujung-ujungnya mau buang air besar dan akhirnya mencret-mencret, anda seolah seperti memakan obat pencuci perut. Makan indomie saja sudah bisa bikin sakit perut, apalagi mencampurnya dengan saos apalagi anda tidak memperhatikan takaran Saosnya alias anda mencampurnya sesuka hati, wah bisa berabe. Saya sendiri sudah pernah beberapa kali mengalaminya, memang harga Indomie jauh lebih murah dibandingkan makanan yang lain semisal sayur dan ikan,  tetapi kita tidak mau dong suasanan wisata kita terganggu oleh rasa mulas perut kita yang seringkali  menyiksa karena makan mie. Saya sendiri sok ngirit dengan makan indomie padahal budget saya cukup kalau sekedar untuk beli sayur dan ikan. Masalah terbesar yang dihadapi saya ketika mulas dan mencret-mencret adalah ketika saya harus rela ketinggalan Kapal untuk pulang karena kebelet buang air besar di pulau Pari dan di Pulau Harapan air di bak mandi saya cuma habis untuk keperluan cebok karena saya sering lalu lalang ke kamar mandi hanya untuk buang Hajat. Coba bisa dibayangkan air penuh  di bak mandi hanya habis untuk keperluan cebok saya. Itulah betapa sengsaranya  kalau makan indomie  waktu berwisata disana.
f.   Sambutlah jika ada orang asing yang ingin berkomunikasi dengan kita, orang asing yang dimaksud bisa sesama Traveler atau warga penduduk pulau sekitar, hal ini semakin memberikan warna dalam perjalanan wisata kita bahkan mungkin menambah teman baru kita, sehingga sejatinya kita tidak bisa dibilang jalan-jalan wisata sendirian karena kita sudah punya teman disekitar kita.

Begitulah Tips-tips solo  backpaker berdasarkan pengalaman saya semoga menambah pengetahuan dan inspirasi, mau tahu cerita perjalanan solo Backpacker saya ke pulau Harapan? nantikan cerita saya selanjutnya. (bersambung)